Ringkasan : Summary:
di desa terpencil terdapat sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra Barat. In a remote village there is a family of fishermen on the coast of West Sumatra. Dikarenakan kondisi keuangan yang memprihatinkan,
sang Ayah pun memutuskan tuk mencari nafkah di negeri sebrang dengan
mengarungi lautan yang luas. Due to the financial condition of concern, the father
was decided to make a living in the country sebrang to wade through the
vast ocean. Malin adalah orang yang pintar, dan pekerja keras. Malin is a smart, hardworking person. Tetapi Malin juga nakal. But Malin is also naughty. Pagi – pagi sekali Malin pergi ke pantai untuk menangkap ikan. Early morning Malin went to the beach to catch fish. Biasanya dia berlayar bersama temannya yang bernama Sultan. Usually he sailed with his friend named Sultan. Sedangkan Ibu dan adiknya mencari kayu dan menjualnya
di penduduk desa atau pesara.lalu malin bertemu degan sultan dan diajak
oleh sultan untuk bekerja di luar kota. While Mother and his sister look for wood and sell it
in villagers or pesara.lalu malin met degan sultan and invited by
sultan to work out of town. Sesampainya dirumah, Malin pun bercerita dan meminta restu pada bundanya,untuk meminta ijin pergi ke luar kota. Arriving at home, Malin also told and asked for blessing on his mother, to ask permission to go out of town. Dalam beberapa jam setelah dari pejalanan ke luar
kota Malin dan Sultan pun telah sampai di kota,mereka terkejut melihat
hal yang berbeda dari desa Malin dengan kota ini lalu malin dan sultan
pergi kerumah sultan dan memperkenalkan adiknya.hingga beberapa bilan
malin pada akhirnya menikah dengan dewi,kemudia mereka berbulan madu di
suatu pulau yang mempertemukan malin dengan ibu dan adiknya, namun malin
tidak mengakui ibunya malin dan malinpun dikutuk menjadi batu. Within hours of traveling out of town Malin and
Sultan had arrived in the city, they were surprised to see different
things from the Malin village to the city and then the malin and the
sultan went to the sultan's house and introduced his sister. So some of
the maline eventually married the goddess , Then they honeymooned on an
island that brings malin with his mother and sister, but malin does not
recognize his mother malin and malinpun cursed to stone.
Babak 1 Round 1
|
di desa terpencil terdapat sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra Barat. In a remote village there is a family of fishermen on the coast of West Sumatra. Dikarenakan kondisi keuangan yang memprihatinkan,
sang Ayah pun memutuskan tuk mencari nafkah di negeri sebrang dengan
mengarungi lautan yang luas. Due to the financial condition of concern, the
father was decided to make a living in the country sebrang to wade
through the vast ocean. namun, Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung
halamannya sehingga Ibunya pun harus menggantikan posisi Ayah Malin
untuk mencari nafkah. However, Malin's father never returned to his hometown so his mother had to replace Malin's father to earn a living.
|
1. bunda 1. mother
|
: Malin! : Malin! Dimana kamu? Where are you?
|
2.nurhaida 2.nurhaida
|
: Kak Malin baru mencari kayu dihutan Bunda. : Kak Malin just looking for Mother's wood. Sebentar pula pastilah kak Malin kembali. Soon it must be kak Malin back.
|
3.bunda 3. mother
|
: Ini sudahlah malam, kenapa Malin tak segera pulang , bukankah Jika malam hutan itu menakutkan. : It's night, why Malin not come home soon, is not it If night forest is scary.
|
4.malin 4.malin
|
: (dengan tergesa-gesa) Malin pulang Bunda. : (In haste) Malin went home Mother.
|
5.bunda 5. mother
|
: Darimana saja kamu Malin? : Where are you from Malin?
|
6.malin 6.malin
|
: Mencari kayu, syahadan menjualnya dan Inilah hasilnya (sambil memberikan uangnya) : Search for wood, shah and sell it and this is the result (while giving the money)
|
7.bunda 7. mother
|
: Jika hari menjelang malam kamu harus pulang malin. : If the day before night you have to go home maline.
|
8.nurhaida 8.nurhaida
|
: Sudahlah Bunda. : Never mind Mother. Yang penting kan Kak Malin sudah sampai dirumah ini. The important thing is not Malik Kak come to this house.
|
Babak 2 Round 2
|
Malin adalah orang yang pintar, dan pekerja keras. Malin is a smart, hardworking person. Tetapi Malin juga nakal. But Malin is also naughty. Pagi – pagi sekali Malin pergi ke pantai untuk menangkap ikan. Early morning Malin went to the beach to catch fish. Biasanya dia berlayar bersama temannya yang bernama Sultan. Usually he sailed with his friend named Sultan. Sedangkan Ibu dan adiknya mencari kayu dan menjualnya di penduduk desa atau pesara. While mother and sister look for wood and sell it in villagers or pesara.
|
1.sultan 1.sultan
|
: Hei Malin! : Hey Malin!
|
2.malin 2.malin
|
: Ya? : Yes? (sambil menoleh ke arah Sultan) (While turning towards the Sultan)
|
3.sultan 3.sultan
|
: Aku akan pulang ke kota. : I'm going home to town. Aku sudah rindu kepada keluargaku disana. I've missed my family there.
|
4.malin 4.malin
|
: Wahh, kota kah? : Wahh, my city? Aku ingin sekali ke kota. I want to go to town.
|
5.sultan 5.sultan
|
: Ehm, sepertinya kalau kamu ikut aku ke kota bisa lin,. : Uh, it seems that if you come to town I can lin ,. Mau tidak kau? Want not you?
|
6.malin 6.malin
|
: Boleh saja : Disana banyak pekerjaan bukan? : It's OK: There's a lot of work right?
|
7.sultan 7.sultan
|
: tentu saja. : Of course. Nanti aku kenalkan pada kedua adikku. I'll introduce it to my siblings. Mereka elok-elok lin. They are elegantly lin.
|
8.malin 8. copy
|
: baiklah. : OK. Kapan kita berangkat tan? When do we leave tan?
|
9.sultan 9.sultan
|
: Secepatnya lin. : As soon as lin. Bagaimana kalau esok hari? How about tomorrow? Aku tunggu kau di sini. I wait for you here.
|
10.malin 10.malin
|
: baiklah. : OK.
|
Babak3 Act 3
|
Sesampainya dirumah, Malin pun bercerita dan meminta restu pada bundanya. Arriving at home, Malin was told and asked for blessing on his mother.
|
11.malin 11.malin
|
: Bunda, Malin ingin merantau ke kota dengan Sultan. : Mother, Malin wants to wander to the city with the Sultan.
|
12.bunda 12.bunda
|
: bunda tak setuju lin! : Mother disagree lin! Bagaimana bisa kau meninggalkan Bunda dan Nurhaida? How can you leave Mother and Nurhaida? Apa kau tak ingat apa yang telah terjadi pada Ayahmu? Do not you remember what happened to your father?
|
13.malin 13.malin
|
: tak bisa Malin akan tetap pergi esok Bunda! : Can not Malin be going away tomorrow Mother!
|
14.nurhaida 14.nurhaida
|
: (menghapiri) iya kak malin? : (Menghapiri) yes kak malin?
|
15.malin 15.malin
|
:Aku akan merantau besok dengan Sultan. : I will wander tomorrow with the Sultan. Dia akan pulang ke kota He's going back to town
|
16.nurhaida 16.nurhaida
|
: Tapi kak, apakah Kak Malin tak memikirkan Bunda dan Nur ? : But kak, does Kak Malin not think of Mother and Nur?
|
17.malin 17.malin
|
: Aku tak peduli, aku tetap akan pergi ke kota dengan atau tanpa ijin bunda dan Nur ! : I do not care, I still will go to town with or without mother's permission and Nur!
|
Akhirnya Bunda setuju. Finally Mother agrees. Meski berat namun ia rela melepaskan Malin pergi merantau Although heavy but he was willing to let go of wandering Malin
| |
Babak 4 Round 4
|
Dalam beberapa jam setelah dari pejalanan ke luar
kota Malin dan Sultan pun telah sampai di kota,mereka terkejut melihat
hal yang berbeda dari desa Malin dengan kota ini Within hours of traveling out of town Malin and
Sultan had arrived in the city, they were surprised to see something
different from the Malin village with this town
|
18.malin 18.malin
|
: waaahhh ini yang namanya kota : Waaahhh this is the city name
|
19.sultan 19.sultan
|
: iya lin, sudahlah ayo kita kerumahku : Yes lin, please let's go to my house
|
20.malin 20.malin
|
: Baiklah : OK
|
Beberapa menit mereka tiba dirumah Sultan A few minutes they arrived at the house of the Sultan
| |
21.sultan 21.sultan
|
: inilah rumahku lin, cukup sederhana bukan : This is my house lin, quite simple is not it
|
22.malin 22.malin
|
: bagus sekali tan (dengan rasa kagum di wajah nya) : Nice tan (with a sense of awe in his face)
|
23.sultan 23.sultan
|
: lin kau bisa tinggal disini sampai kau berhasil mendapatkan uang yang banyak : Lin you can stay here until you manage to earn a lot of money
|
24.malin 24.malin
|
: terimakasih tan,kau memang sahabatku : Thanks tan, you are my best friend
|
Sultan pun memanggil kedua adiknya untuk diperkenalkan kepada Malin Sultan also called his two sisters to be introduced to Malin
| |
25.sultan 25.sultan
|
: Wi , Ros kemarilah : Wi, ros come here
|
26.dewi&rosita 26.dewi & rosita
|
: kak Sultan kembali,ada apakah? : Kak Sultan back, what is it? (sambil menghampiri Sultan dan Malin) (While approaching Sultan and Malin)
|
27.malin 27.malin
|
:siapa gerangan ini tan? : Who is this tan? (terkejut melihat perempuan nan elok itu) (Surprised to see the beautiful woman)
|
28.sultan 28.sultan
|
: inilah adik-adikku lin,aku kan berjanji padamu akan memperkenalkan mereka sesampainya di kota : These are my brothers and sisters, I promise you they will introduce them when they arrive in town
|
29.malin 29.malin
|
: ini mereka, Wah benar katamu tan. : Here they are, wow you say tan. Mereka sangat elok (dengan mata melotot) They are very elegant (with bulging eyes)
|
30.sultan 30.sultan
|
: Ini Malin, teman kak sultan. : This is Malin, a friend of the sultan's sister. Malin, ini Dewi dan Rosita Malin, this is Dewi and Rosita
|
31.dewi 31.dewi
|
: (dengan wajah malu) Senang bertemu dengan kau. : (With a shy face) Nice to meet you.
|
32.rosita 32. bro
|
: Hai ( sambil tersenyum) : Hi (with a smile)
|
33.sultan 33.sultan
|
: berkedip lin, sedari tadi melotot terus : Blinking lin, had been staring just now
|
34.malin 34
|
: ah kau ini tan, : Ah you are tan,
|
Babak 5 Round 5
|
Setelah beberapa bulan Malin tinggal di kota dan
bekerja di tempat ayahnya Sultan,Malin dan Dewi pun saling menaruh
hati,namun Rosita tampak cemburu dengan Dewi. After a few months Malin lived in the city and
worked in the place of his father Sultan, Malin and Dewi were
heart-searching each other, but Rosita looked jealous with Dewi.
Ketika Malin dan Dewi bebicara di ruang tamu When Malin and Dewi speak in the living room
|
35.malin 35malin
|
:Dewi kau amat cantik,tak adakah yang menginginkanmu : Your goddess is very beautiful, no one wants you
|
36.dewi 36.dewi
|
: terimakasih lin, aku bukanlah tak mau ataupun tak ada,namun aku tak ingin di kecewakan : Thank you lin, I am not unwilling or not, but I do not want to be disappointed
|
37.malin 37.malin
|
: lelaki seperti apa yang kau inginkan Wi? : What kind of guy do you want Wi?
|
38.dewi 38.dewi
|
: Aku hanya ingin lelaki yang sungguh mencintaiku dan mampu menafkahiku,tak menelantarkanku lin : I just want a man who really loves me and can support me, not abandon me lin
|
Sebelum Malin melanjutkan tiba-tiba datanglah Rosita Before Malin continued suddenly came Rosita
| |
39.rosita 39.rosses
|
: ehm ehm,rupanya sedang berbicara serius kalian,kak Dewi dipanggil kak Sultan di dalam! : Ehm ehm, apparently talking seriously you guys, kak Dewi called kak Sultan inside! (sambil bermuka sinis) (While facing cynicism)
|
40.dewi 40.dewi
|
: ada apa Ros? : What is Ros? Kok sepertinya penting It seems important
|
41.rosita 41. bro
|
: mana aku mengerti kak,sudahlah sana : Where I understand kak, please be there
|
Dewipun menghampiri sultan di dalam rumah,sultan tampaknya akan berbicara serius Dewipun approached the sultan in the house, the sultan seemed to be talking seriously
| |
42.dewi 42.dream
|
: ada apa gerangan kakakku? : What is my brother doing?
|
43.sultan 43.sultan
|
: apa kau mencintai Malin Wi,kulihat kalian dekat sekali? : Do you love Malin Wi, I see you very close?
|
44.dewi 44.dewi
|
: kenapa pertanyaannya seperti itu? : Why the question like that?
|
45.sultan 45.sultan
|
: kalaupun iya tak apa Wi,ayah pun setuju,aku tlah berbicara kepada ayah,Malin seorang lelaki baik,tangguh,pekerja keras : If it's okay Wi, my dad agreed, I talk to father, Malin a good man, tough, hard worker
|
46.dewi 46.dewi
|
: Mungkin kak,Dewi takut Malin tak sama perasaannya denganku : Maybe kak, Goddess is afraid Malin is not the same feelings with me
|
47.sultan 47.sultan
|
: baiklah,aku akan berbicara kepada Malin esok
hari,sudah sana kembali Dewi pun keluar dan dia melihat Rosita menguping
di balik pintu : All right, I'll talk to Malin tomorrow, there again the Goddess goes out and she sees Rosita eavesdropping behind the door
|
48.dewi 48.dewi
|
: kenapa kau disini? : Why are you here?
|
49.rosita 49. bro
|
: apakah kakak akan dijodohkan dengan Malin? : Will the sister be mated with Malin?
|
50.dewi 50.dewi
|
: sssttttt.....berbicara apa kau Ros,tak lah ! : Sssttttt ..... talk what you Ros, no! (dengan muka marah dan suara agak keras) (With angry face and a rather loud voice)
|
51.rosita 51. bro
|
: sudahlah kakak tak usah berbohong,aku mendengarnya di balik pintu tadi, : Never mind brother do not have to lie, I heard it behind the door earlier,
Dewi tak berkata apa-apa dan langsung meninggalkan Rosita Dewi did not say anything and immediately left Rosita
|
BABAK 6 CHAPTER 6
|
Keesokan harinya sultan menemui Malin The next day the sultan met Malin
|
52.sultan 52.sultan
|
: lin ada yang ingin ku bicarakan pada kau : Lin have something i want to talk to you
|
53.malin 53. copy
|
: apa itu Sultan ? : What is the Sultan?
|
54.sultan 54.sultan
|
: ayahku telah menjodohkanmu dengan Dewi,apakah kau bersedia? : My dad has set you up with the Goddess, are you willing?
|
55.malin 55.malin
|
: apa kau tak salah mengucap,aku akan menikah dengan Dewi? : Are not you saying, I'm going to marry Dewi?
|
56.sultan 56.sultan
|
: iya lin,aku bersungguh-sungguh : Yes lin, I mean it
|
57.malin 57.malin
|
: aku bersedia tan,aku memang sudah lama menaruh hati pada adikmu itu. : I'm willing to tan, I've long been interested in your sister.
|
Dan setelah sultan mendengar jawaban Malin,Sultan
pun mengatakan ke ayahnya dan kedua adiknya,Dewi merasa bagia namun tak
dengan Rosita , Ros kecewa,patah hati,namun tak ada yang bisa ros
lakukan selain menerima,dan hari pernikahan Malin dan Dewi pun
ditetapkan dan pernikahan itupun terlaksana dengan meriah,setelah
pernikahan itu Malin diberirumah dan harta yang banyak sehingga dia
menjadi orang kaya. And after the sultan heard Malin's reply, the
Sultan also said to his father and his two siblings, Dewi feels happy
but not with Rosita, Ros disappointed, heartbroken, but nothing can ros
do but accept, and the wedding day Malin and Dewi were set and marriage
And even then it was done with great fanfare, after the marriage that
Malin was given a lot of wealth and wealth, so he became rich.
| |
BABAK 7 CHAPTER 7
|
Sebermula,Dewi dan Malin berlayar ke sebuah pulau,yang mungkin ternyata malapetaka baginya Malin,sesampainya di pulau itu Originally, the Goddess and Malin sailed to an
island, which may turn out to be a catastrophe for him Malin, when he
arrived at the island
|
58.dewi 58.dewi
|
: Begitu indah pulau ini,apa nama pulau ini Lin? : So beautiful is this island, what is the name of this island Lin?
|
59.malin 59.malin
|
: aku tak tahu,aku tak pernah singgah di pulau ini (dengan suara ketakutan) : I do not know, I never stop on this island (in a voice of fear)
|
Malin hanya berharap tak ada yang melihatnya
disini,namun sepertinya itu tak mungkin,dari kejauhan teryata ada yang
melihatnya,sesosok perempuyn tak asing baginya,perempuan itupun berlari
dan mendekatinya Malin just hopes nobody saw him here, but it seems
that it is impossible, from a distance teryata there is a look, a woman
perembuyn familiar to her, the woman ran and approached him
| |
60.nurhaida 60.nurhaida
|
: kaaaakkkk Maaalliiiiiinnnnnnnnnnnn : Kaaaakkkk Maaalliiiiiinnnnnnnnnnnn
|
61.dewi 61.dewi
|
: sepertinya ada yang memanggilmu Lin : It looks like someone called you Lin
|
62.malin 62.malin
|
: ah tak ada,kau salah mendengarnya (keringat dingin bercucuran dikeningnya) : Ah no, you're wrong to hear it (cold sweat pouring down his forehead)
|
63.nurhaida 63.nurhaida
|
: kak Malin,ini benarkah kak Malin? : Kak Malin, is it really kak Malin?
|
64.dewi 64.dewi
|
: dia mengenalmu Lin,siap dia sebenarnya? : She knows you Lin, is she ready for her? (dengan muka kaget) (With a shocked face)
|
65.malin 65.malin
|
: aku tak mengenalnya,sungguh : I do not know him, really
|
66.nurhaida 66.nurhaida
|
: ini aku Nurhaida kak,kenapa kau tak mengingatku,aku adikmu (menangis) : This is me Nurhaida kak, why do not you remember me, I'm your sister (crying)
|
67.bunda 67bunda
|
: Nur ada apa? : Nur what is it?
|
68.nurhaida 68.nurhaida
|
: kak Malin kembali Bunda : Kak Malin back Mother
|
Bunda pun terkejut dan langsung menghampiri mereka bertiga Mother was surprised and immediately approached the three of them
| |
69.bunda 69.bunda
|
: ini anakku Malin?(sambil menangis senang) : This is my son Malin? (While crying happy)
|
70.malin 70.malin
|
: tidak!!! : no!!! Kau siapa ibu tua bangka,aku tak mengenalmu ! You're the old lady, I do not know you!
|
71.bunda 71.bunda
|
: aku ibumu nak,aku yang telah mengandung dan melahirkan Malin,apa kau tak ingat? : I'm your mother son, I who have conceived and gave birth to Malin, do not you remember?
|
72.malin 72.malin
|
: Tak mungkin,tak usah mengarang cerita tua bangka,bundoku telah lama mati : Impossible, do not make up old stories of bangka, bundoku has long died
|
73.nurhaida 73.nurhaida
|
: kak malin telah lupa kepada kita bunda (sambil menangis) : Kak malin has forgotten to us mother (while crying)
|
74.dewi 74.dewi
|
:Malin ! : Malin! siapa sebenarnya mereka? Who exactly are they?
|
75.malin 75.malin
|
: aku tak tahu,aku tak mengenalnya : I do not know, I do not know him
|
76.bunda 76bunda
|
: dasar kau anak durhaka Malin ! : You are the son of Malin! aku bundamu ! I'm your mother!
|
Malin hanya diam Malin was silent
| |
77.bunda 77bunda
|
: terkutuk kau Malin,hatimu telah jadi batu ! : Damned you Malin, your heart has become stone!
|
Seketika itu mendungpun datang,petir-petir menyambar,dan petir yang besarpun menyambar Malin dan akhirnya malin menjadi batu. Immediately came the lightning, the lightning strikes, and the thunderbolt that even grabbed Malin and finally malin to stone.
|
No comments:
Post a Comment